Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kekhawatiran Kalium pada Lansia

Kekhawatiran Kalium pada Lansia

Memiliki nutrisi yang cukup dalam tubuh merupakan tujuan umum bagi setiap orang. Tidak perlu usaha keras untuk mencapai tujuan ini. Jika Anda hanya mengikuti diet kaya vitamin dan mineral, Anda harus sehat. Namun, mengonsumsi obat-obatan, genetika, dan usia dapat menyebabkan Anda kekurangan vitamin atau mineral. Kalium adalah salah satu mineral yang harus diwaspadai oleh orang tua atau orang yang merawat mereka.


Kalium adalah mineral yang, dikombinasikan dengan natrium dan kalsium, menjaga ritme jantung normal, mengatur keseimbangan air tubuh, dan bertanggung jawab untuk konduksi impuls saraf dan kontraksi otot. Tubuh orang berukuran sedang mengandung sekitar 5 ons (140 g) kalium. Kadar mineral dalam darah dikendalikan oleh ginjal, yang menghilangkan kelebihan air seni.

Kekurangan kalium jarang terjadi karena hampir semua makanan mengandung kalium. Sumber potasium terbaik termasuk daging tanpa lemak, biji-bijian, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan banyak buah-buahan (terutama pisang dan jeruk). Diet yang memasukkan makanan ini cukup untuk mendapatkan jumlah kalium yang cukup.

Karena sumber kalium sangat melimpah, bagi kebanyakan orang, kekurangan kalium bukanlah masalah. Namun, orang tua berisiko lebih besar mengalami defisiensi kalium. Alasan utama lansia harus memperhatikan kekurangan yang cukup adalah karena ginjal dan organ lain cenderung tidak berfungsi dengan baik. Hal ini mengakibatkan sistem tidak mampu menyerap dan mengatur jumlah kalium dalam tubuh.

Selain itu, obat yang diresepkan untuk pengobatan tekanan darah tinggi kurang efektif untuk lansia. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang serius, termasuk diabetes dan penyakit jantung. Jadi, orang tua yang diresepkan obat pengurang tekanan darah dengan sedikit keberhasilan mungkin ingin mendiskusikan suplementasi kalium dengan dokter mereka.

Gejala utama defisiensi kalium adalah detak jantung tidak teratur, masalah gastrointestinal, kelemahan otot dan sensasi kulit yang tidak normal, seperti mati rasa. Untuk mendeteksi kekurangan kalium, seorang dokter menguji kadar kalium dalam darah pasien. Jika ada kurang dari 5,6 gram kalium, individu tersebut dinyatakan mengalami kekurangan kalium.

Post a Comment for "Kekhawatiran Kalium pada Lansia"